Jumat, 14 Mei 2010

Menikah Dini Rawan Terkena Kanker Serviks

Di Indonesia menikah dini merupakan fenomena yang biasa terjadi terutama pada masyarakat pedesaan. Putus sekolah karena faktor kesulitan ekonomi sering menjadi alasan orangtua menikahkan anak mereka yang masih belia. Namun, siapa sangka ternyata menikah di usia justru rawan terkena serangan penyakit, salah satunya kanker mulut rahim (serviks).
Untuk menghindari risiko terkena kanker ini, dr Eriana Melinawati menyarankan agar pasangan muda-mudi tak menikah pada usia dini. Usia yang dimaksud adalah usia di bawah 16 tahun bagi perempuan. “Sebaiknya jika seorang perempuan ingin menikah, hendaknya sudah memasuki usia 20 tahun ke atas, karena hubungan seks ideal dilakukan ketika sel-sel mukosa pada si wanita benar-benar matang. Umumnya sel mukosa matang pada usia tersebut,” terangnya.
Pada saat usia muda sel-sel mukosa pada serviks belum matang, artinya sel tersebut masih sangat rentan terhadap rangsangan dari luar termasuk zat kimia yang dibawa oleh sperma. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker serviks.
“Jika terpaksa menikah pada usia belia, memang sebaiknya hubungan suami-istri ditunda dahulu hingga sel-selnya matang agar aman,” tuturnya.
Dia menerangkan, kalaupun terpaksa menikah pada usia dini, hendaknya hubungan seks dilakukan ketika si istri sudah siap secara fisik maupun psikologis. Namun perlu diingat kematangan fisik seorang perempuan sangat berbeda dengan kematangan dari sisi psikologisnya.
Bukan berarti wanita yang memiliki badan tinggi besar dan pernah menstruasi telah siap melakukan hubungan suami-istri. Dampak psikologis seperti kesiapan memiliki anak, faktor ekonomi, pengetahuan seksual juga perlu diperhatikan agar benar-benar dalam keadaan siap saat memutuskan menikah.

http://www.harianjoglosemar.com/berita/menikah-dini-rawan-terkena-kanker-serviks-4204.html